Jika
membahas mengenai sejarah cat, berarti kita harus melihat ke awal
peradaban dimana manusia pada masa itu sudah mulai menggunakan
bahan-bahan berwarna untuk membuat gambar-gambar pada dinding gua yang
tujuannya adalah untuk menggambarkan suatu keadaan atau objek tertentu.
Warna
pada saat itu dihasilkan dari mencampur bahan-bahan dari alam seperti
arang, kapur, dan warna tanah serta warna-warna alam lainnya. Kemudian
dicampur dengan air, untuk perekatnya diambil dari pohon. Sangat
sederhana dan tidak rumit tetapi tahan lama, hal tersebut terbukti
hingga saat ini kita masih bisa melihat coretan yang pernah dibuat pada
600 tahun yang lalu.
Pengecatan
pertama untuk menghias dan memperindah dilakukan oleh orang mesir dan
orang-orang timur tengah. Seniman pada masa itu mendekorasi sisi dalam
dari pyramid, ornamen dan patung-patung. Pigment yang dipakai adalah natural, seperti garam tembaga, oker dan vermilion
atau merah terang.untuk menghasilkan warna biru, orang Mesir membakar
pasir, soda dan tembaga. Sedangkan untuk warna hitam dibuat dari tulang
dan sisa pembakaran sampah.
Kemudian
orang Cina, Jepang dan Amerika mengembangkan pigmen dan bahan perekat
dan Minyak rami mentah. Yang dilanjutkan dengan munculnya natural pigment,
minyak sayuran,resin dari pohon. Saat itu orang yang pandai mengecat
mendapat julukan seniman. Biasanya mereka menyiapkan cat sendiri dari
pigmen-pigmen dan bahan perekat.
Pada abad ke-5 muncul cat minyak yang pertama kali diaplikasikan oleh Leo Battista Alberta. Ia menggunakan
cat minyak yang kental dan dapat diencerkan dengan turpentine. Kemudian
dalam waktu yang tidak terlalu lama seluruh Eropa juga menggunakannya.
Pada saat itu di jajahan Amerika Serikat cat menjadi simbul
kemewahan.Hanya warga kaya yang berhak mencat rumah mereka. Selanjutnya
untuk pertama kali warna digiling pada abad 17 di Eropa yang akhirnya
pada abad 19 cat bukan lagi suatu seni melainkan menjadi bagian dari
industry kimia dan banyak bermunculan pabrik cat yang sudah dapat
menciptakan cat yang siap pakai.
Cat
semakin berkembang pada abad 20, seiring dengan berkembangnya
pengetahuan kimia yang dapat menunjukkan kita mengenai bahan-bahan
pembuatan cat serta proses pembuatannya. Di masa yang akan datang kita
akan melihat senakin banyaknya penemuanyang berhubungan dengan cat.
Dihaarapkan penemuan yang berkelanjutan tersebut dapat memenuhi kriteria
ramah lingkungan untuk menciptakan produk yang berkualitas dengan
tingkat pencemaran lingkungan yang rendah.
Jika
membahas mengenai sejarah cat, berarti kita harus melihat ke awal
peradaban dimana manusia pada masa itu sudah mulai menggunakan
bahan-bahan berwarna untuk membuat gambar-gambar pada dinding gua yang
tujuannya adalah untuk menggambarkan suatu keadaan atau objek tertentu.
Warna
pada saat itu dihasilkan dari mencampur bahan-bahan dari alam seperti
arang, kapur, dan warna tanah serta warna-warna alam lainnya. Kemudian
dicampur dengan air, untuk perekatnya diambil dari pohon. Sangat
sederhana dan tidak rumit tetapi tahan lama, hal tersebut terbukti
hingga saat ini kita masih bisa melihat coretan yang pernah dibuat pada
600 tahun yang lalu.
Pengecatan
pertama untuk menghias dan memperindah dilakukan oleh orang mesir dan
orang-orang timur tengah. Seniman pada masa itu mendekorasi sisi dalam
dari pyramid, ornamen dan patung-patung. Pigment yang dipakai adalah natural, seperti garam tembaga, oker dan vermilion
atau merah terang.untuk menghasilkan warna biru, orang Mesir membakar
pasir, soda dan tembaga. Sedangkan untuk warna hitam dibuat dari tulang
dan sisa pembakaran sampah.
Kemudian
orang Cina, Jepang dan Amerika mengembangkan pigmen dan bahan perekat
dan Minyak rami mentah. Yang dilanjutkan dengan munculnya natural pigment,
minyak sayuran,resin dari pohon. Saat itu orang yang pandai mengecat
mendapat julukan seniman. Biasanya mereka menyiapkan cat sendiri dari
pigmen-pigmen dan bahan perekat.
Pada abad ke-5 muncul cat minyak yang pertama kali diaplikasikan oleh Leo Battista Alberta. Ia menggunakan
cat minyak yang kental dan dapat diencerkan dengan turpentine. Kemudian
dalam waktu yang tidak terlalu lama seluruh Eropa juga menggunakannya.
Pada saat itu di jajahan Amerika Serikat cat menjadi simbul
kemewahan.Hanya warga kaya yang berhak mencat rumah mereka. Selanjutnya
untuk pertama kali warna digiling pada abad 17 di Eropa yang akhirnya
pada abad 19 cat bukan lagi suatu seni melainkan menjadi bagian dari
industry kimia dan banyak bermunculan pabrik cat yang sudah dapat
menciptakan cat yang siap pakai.
Cat
semakin berkembang pada abad 20, seiring dengan berkembangnya
pengetahuan kimia yang dapat menunjukkan kita mengenai bahan-bahan
pembuatan cat serta proses pembuatannya. Di masa yang akan datang kita
akan melihat senakin banyaknya penemuanyang berhubungan dengan cat.
Dihaarapkan penemuan yang berkelanjutan tersebut dapat memenuhi kriteria
ramah lingkungan untuk menciptakan produk yang berkualitas dengan
tingkat pencemaran lingkungan yang rendah.
1 komentar:
suka deh baca baca ini
al baqarah
Post a Comment